Thursday, June 29, 2017

SEJARAH PERANG SALIB

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)".
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
*Quran - Surah Al - Baqarah  : 120*


Sekarang mari kita meninjau sejarah apa yang terjadi pada perang salib...
Ada dua pendorong terjadinya perang salib.

Pertama >>




Ajakan dan seruan Kaisar Alexius Comenent dari Konstantinopel kepada Paus
(Paus Urbanus II) dan para raja di Eropah agar segera menyerang negeri-negeri Islam secara serentak terhadap kekuasaan Turki Saljuk
(orang-orang Turki yang sudah memeluk Islam),
yang mengancam kerajaan Byzantium di Konstantinopel.


Kedua >>


Permintaan Peter Amiens, seorang pendeta bangsa Perancis, kepada Paus di Rom supaya membantu orang-orang Kristian yang ingin menziarahi Baitul Maqdis (Palestin) yang ketika itu dikuasai oleh orang-orang Islam.
Dua dorongan tersebut di atas, menyebabkan Paus Urbanus II memerintahkan Peter Amiens untuk menghasut dan mengobarkan perang kepada rakyat Eropah untuk memerangi kaum muslimin untuk merebut kembali Baitul Maqdis.
Akhirnya, rakyat jelata, biarawan-biarawati, hingga para perompak berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk bergabung sebagai pasukan salib.


Dan genderang Perang Salib ditabuh pada 15 ogos 1096 M,
Paus Urbanus memberangkatkan pasukan Salib Pionir yang berjumlah 300 ribu tentera dengan semboyan.

Dalam catatan sejarah, terdapat tujuh gelombangan serangan dalam perjalanan Perang Salib.


Serangan I (1096),

Serangan II (1147-1149),

serangan III (1189-1192),

serangan IV (1202-1204),

serangan V (1218-1221),

serang-an VI (1228-1229),

dan serangan ke VII (1248-1254).
Dari rangkaian serangan itu, kaum Kristian lebih banyak menerima kekalahan.
Salah satu kekalahan yang dialami pasukan Salib adalah ketika Shalahuddin al-Ayubi berjaya membebaskan kembali Baitul Maqdis di Palestin pada hari Jumaat 27 Rajab 583 H / 1187 M dari kekuasaan kaum Kristian.
ketika Perang Salib, para tentera Kristian begitu sadis, ganas, dan keji ketika menguasai negeri-negeri Islam.

Gustave Le Bon,
seorang orientalis, menceritakan hal itu dalam bukunya Hadlaratul Arab' sebagai berikut:
Ketika tentara salib berjaya mengalahkan tentara Turki Muslim,
mereka memenggal semua kepala tentara Turki yang terluka dalam medan tempur.
Kemudian bangkainya diikat pada pelana kudanya,
seterusnya diseret ke tempat pembuangan bangkai di seluruh kota (Antiokia) itu.




Keganasan pasukan Salib juga dapat di lihat semasa mereka memasuki kota Baitul Maqdis
(7 Jun 1099 M/493 H).
Mereka memusnahkan semua bangunan Islam dan merampas harta benda kaum Muslimin.
Dalam setiap penyerbuannya, mereka bersikap ganas.
tidak ada beza antara pasukan lawan dan orang awam.
Akibatnya seluruh lapisan masyarakat mereka bantai.
Inilah tindakan penyembelihan dan pembantaian terbesar yang kebiadabannya tiada tara bandingannya dalam sejarah.
Di setiap pelosok Kota Suci itu banyak kepala, tangan,
dan kaki manusia yang berserakan serta jasad kaum Muslimin yang bergelimpangan di sepanjang jalan hasil 'pesta' mereka selama mereka menjajah.




Sejarah mencatat, jumlah kaum Muslimin yang dibunuh lebih dari 70. 000 orang.
Bahkan Godfrey (pemimpin pasukan Salib ketika itu) menyampaikan khabar kemenangannya dengan menyatakan bahawa kuda-kudanya harus mengarungi lautan darah orang-orang Timur (kaum Muslim) yang tingginya sampai ke lutut...




Kelakuan ini sangat jauh bezanya dengan keluhuran akhlak Salahuddin Al Ayyubi ketika berjaya menaklukan Baitul Maqdis.
Ia memberikan kesempatan kepada para keluarga Kristian yang ingin keluar dari Baitul Maqdis untuk bersiap-siap dalam tempoh 40 hari.




Siapa saja yang tidak mempunyai perbelanjaan untuk keberangkatannya itu,
Salahuddin memberi mereka bekal.
Beliau juga melarang keras tentara Islam mengganggu umat Kristian yang ada di kota itu.
Semua tawanan perang diperlakukan secara terhormat.
Bahkan dalam waktu relatif singkat, seluruh tawanan dibebaskan dengan hanya membayar 10 dinar.
Kemuliaan Salahuddin yang terpuji ini menyebabkan tentara Salib dengan senang hati mengosongkan seluruh benteng mereka, kemudian dengan perasaan damai dan di bawah perlindungan tentara Islam, mereka meninggalkan kota Suci itu.
Itulah realiti yang terjadi sewaktu Perang Salib..

No comments:

Post a Comment

PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI 6 HARI ATAU 8 HARI?

  #CreationofHeavenandEarth PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI 6 HARI ATAU 8 HARI? Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang me...